D'NEUBITRAL (Part I - Latar Belakang)
Part I
Dari hati yang paling dalam tak ada satupun diantara kami yang bisa mengartikan atau mengungkapakan siapa, atau apa itu D’n. bukan karena tidak mau, tapi kami memang benar-benar tak mampu untuk mengungkapkannya karena D’n adalah mahakarya anugerah yang tuhan berikan pada kami. D’N bukanlha nama seseorang, bukan nama perkumpulan, bukan organisasi, bukan sebuah istilah dan bukanlah siapa-siapa. Tapi D’n adalah sesuatu. Sesuatu yang kami tidak tahu tapi selalu bisa bertemu dengannya, sesuatu yang tak terlihat namun selalu kami rasakan, sesuatu yang tak bersuara namun bisa membuat kami menangis dan tertawa, sesuatu yang tak bernyawa namun mampu membawa kami kemana saja, sesuatu yang tak berbentuk namun keindahannya selalu bisa kulihat dan sesuatu yang tak terikat tapi tak pernah terlepas. Mungkin orang lain tidak tahu dan tidak merasakan apa yang kami rasakan. Apapun yang orang lain katakan tentang D’N, sekalipun itu yang buruk kami tidak akan pernah goyah. Karena kami yakin dengan apa yang kami yakini. Kami itu D’N dan itu sudah cukup. Ada beberapa kata yang sedikit dapat mewakili untuk mengartikan D’n, yaitu persahabatan dan persaudaraan. Meskipun kami tidak tahu itu D’N, tapi itu seperti persahabatan dan persaudaraan. Meski kenyataannya lebih dari pada itu semua. Tak ada lagi kata yang mampu kami ucapkan untuk mengartikan D’N, yang pasti kami mengucapkan puji dan syukur tenetu saja hanya bagi Allah SWT. Karena Dia-lah D’N itu ada, karena Dia-lah yang mempertemukan kami dengan D’N dan memberikan anugerah indah itu sehingga bisa mempersatukan kami dalam persahabatan dan persaudaraan, dalam sebuah sayap tempat bernaung yang akan selalu ada dan tidak akan pernah membuat kami terlepas. Yaitu D’N.
Sejak kapan D’N itu ada? Apakah tiba-tiba muncul? Atau sengaja kami ciptakan? Yang jelas kami tidak tahu (Jreng!?). Yang pasti D’n itu ada hanya karena beberapa orang yang bertemu, saling berbagi, saling bercerita tentang suka & duka dan saling-saling lainnya. D’N sendiri adalah nama baru sekaligus nama terakhir yang kami berikan. Seperti bayi yang baru lahir, saat dia pertama kali membuka matanya (Walaupun bayi yang baru lahir itu belum bisa membuka mata) dan melihat dunia, D’N juga hanya sesuatu yang tak bernama saat itu. Namun sebuah nama itu adalah bagian dari sesuatu. Karena kalau sesuatu itu tidak memiliki nama, maka sesuatu itu… ya sesuatu. Sehingga akhirnya kami memberikan nama, bukan hanya sekedar untuk sebutan tapi juga agar dia bisa lebih terlihat oleh kami ataupun orang lain. Keindahan itu, yang penuh dengan warna.
Runela, nama pertama yang diberikan. Merupakan singkatan dari beberapa orang yang saling berbagi, yang terdiri dari 2 orang guru BTQ (tapi bukan bapak2!) dan beberapa anak yang ikut BTQ itu. Biasanya sepulang sekolah dan selesai BTQ, runela berkumpul di kantin sekolah. Sambil jajan tentunya. Selain itu biasanya sambil ditemani lantuna suara gitar, Runela sering bernyanyi bareng. Karena anak2nya ada sedikit “Bisa” dalam dunia musik. Tidak hanya sekedar itu, kumpulnya Runela juga kami jadikan sebagai tempat saling mengenal lebih jauh, terlebih saling mencoba memahami untuk menjadi seorang sahabat sekaligus saudara. Bukan hanya untuk diri tapi untuk hati, dalam kebersamaan menjalani hari-hari.
Neutral, nama yang ada setelah kami mengganti runela. Karena ada beberapa anak yang selalu ikut dalam kebersamaan runela (Cie.. cie..). akhirnya kami putuskan untuk menggantinya, karena kami yakin beberapa orang itu mampu dan memahami kebersamaan kami. Tidak masalah dengan nama, yang paling penting adalah kebersamaan.
Neubitral, nama yang sedikit kami tambahkan pada Neutral. Karena setelah beberapa lama Neutral menjalani hari, kembali ada beberapa anak yang sepertinya mengerti dan merasakan indahnya kebersamaan kami. Dan juga sepertinya mereka bisa memahami kami. Kami pun mencoba untuk memahami mereka, karena semakin banyak sahabat akan semakin mewarnai kebersamaan.
And then D’Neubitral, satu orang lagi yang menambah huruf D’ untuk Neubitral. Kami memutuskan nama itu sebagai nama terakhir karena sepertinya tidak akan ada lagi yang bergabung. Meskipun ada lagi yang bergabung, tapi untungnya tidak mengubah nama D’Neubitral. Dan karena kata D’Neubitral terlalu panjang dan cukup sulit untuk diucap (apalagi yang nggak tahu bahasa yang baik dan benar) maka kami singkat dengan huruf depannya aja menjadi D’N (The_End=di-en). Ada beberapa kebetulan atau ketidak sengajaan yang indah dalam kata D’Neubitral. Huruf D dan huruf N adalah nama anak yang kebetulan dua-duanya suka warna hijau. Juga huruf D di awal dan huruf L di akhir kata D’Neubitral, kedua huruf itu adalah anak yang istilahnya paling lama dalam hampir segala hal diantara kami. Jadi secara tidak sengaja ada persamaan yang indah. Itulah D’N, sebuah nama yang mewakili kami semua, yang penuh dengan warna kebersamaan, percikan keceriaan, namun tidak melupakan kesedihan. Kita adalah D’Neubitral. Danu, Nurul, Esta, Uchi, Banyu, Irvan, Taufik, Rahmat, Reza, Rizal, Ruhbi, Agil, Anjar, Asep, Lian…
Untuk membahas soal nama saja sudah membuat banyak kata-kata indah… itupun yang hanya bisa kami ungkapkan. Apalagi yang tidak bisa kami ungkapkan. Meskipun kami tidak bisa mengungkapkannya, bukan berarti kami melupakannya. Tetapi kami simpan dalam hati.
Ada beberapa kata-kata dari orang lain tentang D’N yang kurang enak didengar di telinga kami. Salah satunya yaitu “geng”. Kami tentu saja membantah dengan tegas, karena kami bukanlah sebuah geng. Melainkan hanya “beberapa orang yang sudah kami anggap sahabat yang bersama dalam satu naungan, saling memahami dan mengerti untuk menambah keharmonisan dalam hidup kami.” Meskipun anggotanya tetap, tapi kami tidak melarang orang lain kalau memang ingin ikut sekedar kumpul2 atau ikut dalam acara yang D’N adakan. Dan alhamdulillah banyak juga yang sering ikut dalam acara yang D’N adakan. Meskipun dia bukan anggota, namun tetap kami anggap sebagai sahabat dan saudara juga. Meski ada juga beberapa pembicaraan yang nggak enak tentang kami dari beberapa pihak, namun kami tegaskan kembali bahwa kami itu bukan geng. Kalau bukan geng, kenapa pakai nama segala? Pasti itu yang ada dalam benak mereka yang berbicara nggak enak. Dengan tegas akan kami menjawab. Nama itu hanya sekedar sesuatu yang mewakili kami semua, seperti bayi yang lahir atau sesuatui apapun agar mudah diingat pasti membutuhkan sebuah nama. Jadi kami harap nggak akan ada lagi pembicaraan yang nggak enak tentang D’N.
Kenapa, ya kita bisa ketemu? Cuma karena suatu kegiatan yang pasti jarang dan malas dilakukan oleh para remaja. BTQ. Atau kita sebut saja pengajian. Karena adanya pengajian itulah anak2 D’N bisa kumpul dan ketemu. Dan insya Allah anak2 D’N itu adalah anak2 yang ngerti islam. Dan alhamdulillah juga sedikit lebih rajin dalam hal ibadah dibanding anak2 lainnya. Karena itu semua, anak2 D’N juga sering disebut sebagai “Anak-anak BTQ’ sama temen2 lainnya. Tapi kami heran, emangnya sejak kapan, sih BTQ itu punya anak? Hehe… tapi kami nggak masalah dibilang kayak gitu, selama bukan pembicaraan yang buruk.^^
Jadi kumpulnya D’N itu yang paling utama adalah untuk mengaji dan menambah ilmu. Dimana pun D’N ngumpul, pasti kami sebut sebagai pengajian. Karena alhamdulillah yang kami bicarakan atau kami obrolkan itu selalu hal2 yang istilahnya menambah ilmu dan hal bermanfaat. Coz ngaji itu bukan sekedar baca Al-Qur’an, melainkan arti sesungguhnya dari ngaji itu adalah “mengkaji sesuatu”. Oleh karena itu, setiap D’N kumpul pasti ada sesuatu yang dibahas. Tak lupa selalu hadir keceriaan yang kami timbulkan. Dan semoga dengan adanya hal tersebut anak2 D’N adalah anak2 yang akan berakhlaq mulia. Amin.
Kenapa kita yang kumpul? Kalau difikir2 pertanyaan itu benar juga. Kenapa nggak orang lain aja yang jadi D’N? Kenapa bukan orang lain yang suka kumpul2 kayak kita, kitaa..! Kenapa kita? Alasannya cuma satu, yaitu ada persamaan diantara kita. Persamaan yang paling utama diantara kita adalah “Kita adalah anak2 yang males kalau langsung ke rumah setelah pulang sekolah, pengennya maen kemanaaa gitu…”. Karena alasan itulah kita bisa kumpul bareng. Tentu saja bukan Cuma karena itu. Mungkin Cuma hanya anak2 D’N yang insyaAllah rajin mengaji dibanding anak2 lainnya. Meskipun ada juga yang lainnya. Anak2 D’N itu kumpul bukan karena ketidak sengajaan atau alasan2 tadi, melainkan kami yakin kumpulnya kita, persahabatan kita, kebersamaan kita adalah takdir dari Allah untuk membahagiakan dan memberi anugerah pada hamba2-Nya yang ingat pada-Nya. Selain alasan2 yang aneh tadi, anak2 D’N bisa kumpul karena ada suatu hal. Hal yang tidak lepas dari hidup manusia. Yaitu masalah. Karena setelah cukup lama D’N menjalani hari, dibalik keceriaan dan tawa yang selalu kami bawa ternyata ada setitik kesedihan yang mendalam dalam diri sebagian anak2 D’N. ada beberapa anak2 yang bercerita tentang masalah dan kesedihan mendalam dalam hidupnya, hanya pada D’N dan tidak pernah diceritakan pada orang lain. Oleh karena itu kita bersyukur akan adanya D’N. kita bisa berbagi kebahagiaan dan kesedihan serta menyelesaikannya bersama-sama tanpa ada yang disembunyikan. Semua itu membuat kami ingin menagis bahagia karena adanya D’N. terima kasih D’N.
Seperti apa anak2 D’N itu? Sebenenya sama kayak anak2 lainnya. Yaiyalah…sama2 manusia ‘kan? Tapi ada beberapa sedikit keistimewaan anak2 D’N dibanding anak2 lainnya. Bukan berarti kami sombong, tapi kita berharap bisa menjadi panutan atau teladan yang baik bagi anak2 lainnya. Karena alhamdulillah kelebihan anak2 D’N itu adalah dalam hal kebaikan (positif). Yang pertama, kita tuh selau membawa keceriaan kemanapun. Jadi nggak pernah ada kata BT saat nak2 D’N kumpul. Soalnya sebagian besar anak2 D’N tuh anak2 gila semua (lho?). maksudnya gila lucu, gokil, pokoknya bikin ketawa. Meskipun terkadang BT atau ada anak yang lagi BT/sedih pasti kami langsung obati. Bukan sama obat rieut, obat sakit perut atau obat nyamuk. Tapi dengan “Keceriaan”. Karena itu adalah obat yang manjur dan tanpa harus kita beli karena bisa kita ciptakan sendiri. Yang kedua, anak2 D’N tuh bukan anak2 yang “nggak bener”. Maksudnya kayak anak2 biasanya, gaulnya nggak bener lah, tauran lah, pergaulan bebas lah, apalagi mabok2 an dan lain2. gimana mau kayak gitu, anak2 D’N aja nggak ada yang ngerokok. Makannya kalau sama anak2 D’N dijamin bener. Bukannya sombong, tengil saeutik. Hehe… Sebenernya masih ada lagi. Cuman takut kesononya malah sombong. Pokoknya kalau mau tahu atau tempe, belilah di tukang gorengan (ga nyambung). Yah, ikut aja sama anak2 D’N. kenali dia, fahami dia, insya Allah kalian bisa mengerti arti sesungguhnya dari persahabatan dan persaudaraan.
Komentar
Posting Komentar